Purwokerto, 10 Oktober 2025 – Dalam upaya memperkuat kualitas penyusunan tugas akhir dan meningkatkan efektivitas proses bimbingan mahasiswa, Komisi Tugas Akhir (KTA) Jurusan Ilmu Komunikasi menggelar Workshop Penyusunan Pedoman Tugas Akhir pada Jumat, 10 Oktober 2025, bertempat di Ruang 404 Gedung UMCC FISIP Unsoed.
Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, yang menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam menyusun pedoman tugas akhir yang lebih jelas, terukur, dan sesuai dengan kebutuhan akademik. Dalam sambutannya, Ketua Jurusan juga menyampaikan bahwa pedoman tugas akhir menjadi salah satu instrumen penting untuk menjaga keseragaman standar akademik sekaligus memberikan panduan praktis bagi mahasiswa dan dosen pembimbing.
Kegiatan ini menghadirkan Oki Edi Purwoko, S.Farm., M.Si. sebagai narasumber, yang berbagi pengalaman dan praktik baik dari perguruan tinggi lain, khususnya terkait mekanisme tugas akhir yang diterapkan di UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto. Dalam pemaparan materi yang dipandu oleh Koordinator Program Studi S1 Ilmu Komunikasi, Dr. Agus Ganjar Runtiko, M.Si., Oki menjelaskan bahwa UIN Saizu telah menerapkan sistem berbasis Outcome-Based Education (OBE) dengan mekanisme yang terstruktur. Mahasiswa wajib melakukan bimbingan minimal empat kali untuk seminar proposal dan dua belas kali untuk ujian akhir, dengan satu pembimbing dan dua penguji.
Lebih lanjut, Oki juga memaparkan bahwa sistem tersebut terbukti efektif dalam meningkatkan persentase kelulusan tepat waktu yang mencapai lebih dari 50 persen. Menariknya, di UIN Saizu tidak ada kewajiban mahasiswa untuk menerbitkan jurnal dari tugas akhir mereka. Sebagai gantinya, mahasiswa diwajibkan melaksanakan kerja praktik selama satu bulan, di mana laporan kerja praktik tersebut dijadikan sebagai tugas akhir sekaligus jurnal internal.
Dalam sesi diskusi, para dosen Ilmu Komunikasi Unsoed antusias membahas berbagai aspek teknis yang dapat diadaptasi, seperti pengaturan waktu pengerjaan tugas akhir yang ideal—yakni antara empat hingga enam bulan—serta mekanisme pemeriksaan Turnitin yang masih dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa, belum terintegrasi penuh melalui sistem universitas. Ada pun diskusi terkait dengan bentuk tugas akhir non-skripsi. Meski saat ini UIN Saizu belum menerapkan bentuk tugas akhir non-skripsi, namun tetap membuka ruang inovasi agar sistem penilaian dan capaian pembelajaran dapat terus dikembangkan ke arah yang lebih kontekstual dan adaptif terhadap kebutuhan mahasiswa.
Melalui workshop ini, jurusan berupaya menyusun pedoman tugas akhir yang lebih jelas dan terukur, sehingga proses akademik dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan transparan. Harapannya, luaran dari workshop ini dapat turut mendorong mahasiswa untuk menyelesaikan studinya tepat waktu, serta menghasilkan karya ilmiah yang bermutu, relevan, dan berdampak nyata bagi masyarakat.