Skip to content

Kolaborasi Internasional Lestarikan Budaya Lewat Media Digital di Banyumas

BANYUMAS – Ratusan generasi muda Banyumas berpartisipasi dalam “ichLinks Video Showcase 2025,” sebuah acara kolaborasi antara UNESCO Jakarta dan The International Information and Networking Centre for Intangible Cultural Heritage in the Asia-Pacific Region (ICHCAP) Korea. Digelar di Hetero Space pada Senin-Selasa (11–12/8/2025), acara ini mengajak para pemuda untuk melestarikan Warisan Budaya Takbenda (WBTB) melalui karya kreatif berbasis media digital.

“Ini lebih dari sekadar pemutaran film—ini adalah gerakan pemuda yang secara aktif mempromosikan dan menafsirkan ulang warisan budaya mereka,” ujar Mr. Weonmo Park, Director, Information and Research Office, ICHCAP. Ia menambahkan bahwa kreativitas generasi muda menunjukkan bagaimana tradisi dapat berkembang di era digital.

Acara dibuka dengan meriah oleh penampilan Tari Lengger Banyumasan dari kelompok Langen Budaya. Dihadiri oleh pelajar SMA/SMK, mahasiswa, serta perwakilan komunitas film seperti CLC Purbalingga, Jagongan Film, dan Banyumas Heritage, acara ini juga dihadiri oleh perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X dan dinas terkait.

Apresiasi Karya dan Komitmen Pelestarian Budaya

Puncak acara adalah pemutaran tiga film pemenang ichLinks Creative Content Contest (Juni–Oktober 2024), yaitu “Babaran Pusaka” karya Risang Panji Kumoro, “Goresan Cerita” oleh Ragil Wahyu Aji, dan “Dialog Dua Pohon” oleh Umar Al Jufri. Kontes ini merupakan inisiatif UNESCO Jakarta dan ICHCAP untuk mendorong komunitas di Asia-Pasifik menceritakan kisah WBTB melalui media digital.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinporabudpar Banyumas, Fendy Rudianto, menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pelestarian budaya. “Melestarikan budaya berarti menjaga jati diri bangsa. Dengan kreativitas dan inovasi, khususnya dari generasi muda, warisan leluhur dapat terus hidup dan menginspirasi masa depan,” tuturnya.

Senada dengan itu, King Anugrah Wiguna, M.A., Founder Layar Kelas sekaligus Dosen Ilmu Komunikasi Unsoed, mengungkapkan kebanggaannya. “Kami bangga bisa mempertemukan pelajar, komunitas, dan pimpinan daerah Banyumas dengan perwakilan UNESCO. Semoga kolaborasi ini terus berjalan untuk memperkuat keterlibatan masyarakat dalam merawat kekayaan budaya,” katanya.

Selain pemutaran film, peserta juga berkesempatan mengikuti diskusi dengan sineas dan workshop pembuatan video Reels yang dipandu langsung oleh tim ICHCAP. Mereka juga mempraktikkan produksi konten bersama seniman dan perajin lokal, mendapatkan pengalaman langsung dalam mengemas budaya ke format digital.

Acara ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi digital dan pelestarian budaya dapat berjalan beriringan. Kolaborasi antara UNESCO, ICHCAP, pemerintah daerah, akademisi, dan komunitas membuktikan bahwa tradisi leluhur dapat tetap hidup dan berkembang di tangan generasi kreatif, sekaligus memperkuat identitas lokal di kancah dunia. (Humas Unsoed)

Sumber Gambar : Aldy Daffa