Dosen Komunikasi Unsoed Kembangkan Potensi Batik Berbasis Riset Pemberdayaan
- Posted by Agus Ganjar
- Categories Berita
- Date March 16, 2022
Tidak berhenti pada pengembangan keilmuan, dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unsoed juga ambil bagian dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Mengutip laman resmi universitas, www.unsoed.ac.id , melalui riset keilmuan yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), tim yang terdiri dari Dr. Adhi Iman Sulaiman, Dr. Toto Sugito dan Dr. Shinta Prastyanti melakukan riset dan pelatihan membatik pagi para pelajar di Banjarnegara. “Dengan dukungan teknologi digital, dan dukungan pemerintah kabupaten, diharapkan potensi batik Banjaregara ke depannya bisa berkembang,” ungkap Ketua Tim, Dr. Adhi Iman yang dalam risetnya ini melibatkan empat mahasiswa program sarjana dan dua program magister ilmu komunikasi Unsoed. Lebih lanjut diungkapkannya, diharapkan, para pembatik usia tua di sentra Batik Banjarnegara yang banyak ditemui di Kecamatan Susukan, dapat diteruskan oleh generasi muda, khususnya dalam promosi pemasaran produk batik dengan dukungan teknologi digital.
Kegiatan ini sendiri diawali studi pendahuluan, sosialisasi dan survei penyebaran angket pada Januari 2022 tentang Batik khas Banjarnegara kepada 100 pelajar di empat sekolah di Banjarnegara. Masing-masing sekolah 25 siswa, yakni dari SMA PGRI Purwareja Klampok, SMA Negeri 1 Purwareja Klampok, SMK HKTI 2 Purwareja Klampok, dan SMK Negeri 1 Susukan dari jurusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil (KKBT). “Setelah Sosialiasai dan survai, dilakukan pelatihan membatik Tahap 1 di perajin dan pengusaha Batik Wardah Desa Panerusan Wetan, Kecamatan Susukan, Banjarnegara, selama lima kali pertemuan, pada setiap hari Sabtu dan Minggu selama bulan Februari 2022”, ungkap Dr. Adhi Iman. Ada empat keterampilan yang ditekankan, yakni mendesain batik tulis, teknik pewarnaan, batik inovatif dan strategi digital marketing. Harapannya tentu saja usaha ini menjadi lebih prospektif dan diminati generasi muda. “Para pelajar yang sudah kami bekali ini, diharapkan bisa menularkan keterampilannya kepada pelajar lainnya. Mereka juga bisa membantu memasarkan produk batik tulis dari UMKM melalui media sosial. Diharapkan, kelak ketika mereka setelah lulus sekolah, tidak hanya bekerja di pabrik di kota-kota besar, namun menjadi wirausaha yang tekun dan ulet, diantaranya bidang perbatikkan, ” tuturnya.
Ketertarikan peserta dalam kegiatan ini nyata adanya. Cindi Muslikhah (17) salah seorang peserta mengatakan kegiatan ini membekali keterampilan membatik dengan sentuhan teknologi dan pemasaran secara digital. Demikian halnya, Fitri Nurhalimah (17) yang ingin memperdalam desain model batik secara digital, dan marketing digital. ” Saya tertarik memperdalam desain model batik dan marketing digital batik, pelatihan ini telah menginspirasi saya, siapa tahu nanti bisa menekenuni wirausaha batik,” tuturnya.
Previous post